Social Icons

Pages

Selasa, 13 Juli 2010

Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja




Kemarin pagi saya melihat seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab: "Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun" Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh "Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?" katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah,, Betapa cantiknya bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.


Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan (Robert F. Kennedy)

Setiap pri dan wanita yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka (Brian Tracy)

Percayalah pada keajaiban tapi jangan tergantung padanya (H.Jackson Brown Jr)

Memberi Tanpa Pertimbangan




Cobalah untuk mengawali suatu hari dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan.
Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, alal usepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang "berlatih" memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu adalah kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya bukan uang receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.

Belajar Seumur Hidup





Bila anda menganggap bahwa anda sudah tak perlu lagi belajar selepas meraih ijazah sekolah, maka anda salah. Dunia sedang berjalan semakin baik. Persoalan yang muncul semakin rumit. Anda memerlukan berbagai keterampilan yang baru. Bukan hanya sebagai alat untuk meraih kemajuan. Namun untuk berada di suatu tempat, anda dituntut untuk tahu bagaimana menjaga posisi. Karena itu, jangan berhenti belajar.

Pelajarilah hal-hal baru dngan penuh antusias. Belajar berarti membuka diri anda ada
dunia Yang Maha Luas ini. Belajar mengingatkan, sesungguhnya anda tak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.

Memang benar, sarang burung Manyar tak mengalami perubahan sejak berabad-abad lalu. Mungkin,hingga berabad-abad ke depan. Juga benar,ikan Salmon mungkin takkan mengubah perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur-telur mereka. Namun, perlu diingat bahwa kehidupan manusia selalu berubah.

Bukan hanya dari tahun ke tahun, atau dari bulan ke bulan. Tetapi, dari hari ke hari manusia akan menemukan cara-cara terbaik bagi hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu Maha Besar untuk dimengerti dalam seumur hidup yang fana ini. Anda tidak harus mengetahui semuajawaban. Namun, anda harus berusaha tahu apa yang terbaik bagi hidup anda. Untuk itu anda harus belajar. Seumur hidup anda.